Rabu, 10 November 2010
mbah maridjan
Saya tidak tau harus menangis karena kehilangan atau menangis karena harus membiarkannya pergi. Tapi dia menatapku seperti menyesal sudah mengambil keputusan itu. Akhirnya dengan terpaksa Saya pun harus merelakan kepergiannya, walau benar hati ini masih menyayanginga, walaupun benar hati ini masih sangat ingin selalu bersamanya. Untuk Mbah Marijan, semoga amal ibadahmu diterima dan mendapat tempat disisiNya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar